Sekolah Tinggi Teknologi Kedirgantaraan atau yang dikenal dengan sebutan STTKD di dirikan pada tanggal 1 Oktober 1994. Berdomisili di Daerah Istimewa Yogyakarta. Dalam sejarah pendiriannya, STTKD tidak terlepas dari peran seorang mantan tokoh Gubernur Akademi Angkatan Udara Republik Indonesia Marsda TNI (Purn) Udin Kurniadi, S.E., M.M.
STTKD yang bernaung dibawah Yayasan Citra Dirgantara ini berawal atas inspirasi dari Koordinator Kopertis Wilayah V Yogyakarta Ir. Sutojo Tjokrodihardjo, M.Sc selaku tamu undangan, saat menghadiri undangan pelantikan Gubernur AAU Marsda TNI Udin Kurniadi, S.E., M.M. pada tanggal 23 April 1994. Pada pertemuan itu, Ir. Sutojo Tjokrodihardjo, M.Sc menegaskan bahwa di Yogyakarta belum ada perguruan tinggi swasta yang bergerak di bidang penerbangan, sehingga sangat pas kalau AAU berkenan mendirikannya.
Tanpa pikir panjang Marsda TNI Udin Kurniadi, S.E., M.M bergegas melakukan kajian lebih mendalam. Beliau berkeinginan mendirikan sebuah perguruan tinggi sebagai persembahan untuk Angkatan Udara karena pada saat itu diprediksikan adanya kekurangan perwira di tubuh TNI AU. Sebagai hasil pemikiran disimpulkan bahwa potensi untuk mendapatkan dosen-dosen professional cukup baik karena adanya AAU, Lanud, UGM dan PTS besar lainnya.
Pada tanggal 29 April 1995 turunlah Surat Rekomendasi dari Kopertis tentang pendirian STTKD. Lima bulan setelah Rekomendasi Kopertis turun, keluar ijin penyelenggaraan untuk STTKD dengan No : 089/D/O/1995 Tanggal 27 Nopember 1995 dan berstatus terdaftar. Dengan demikian maka dimulailah proses perkuliahan STTKD.
- Menyelenggarakan pendidikan tinggi di bidang Kedirgantaraan yang unggul dan bermutu dalam rangka membentuk kualitas tenaga-tenaga praktisi yang profesional dalam dunia airliner.
- Meningkatkan kualitas penelitian, publikasi dan aplikasinya di Bidang Kedirgantaraan yang dapat mendukung pendidikan, dan pemberdayaan ilmu pengetahuan dan teknologi.
- Meningkatkan pengabdian kepada masyarakat di Bidang Kedirgantaraan untuk pengembangan industri jasa transportasi udara di Indonesia.
Tidak ada komentar:
Write comments